Selamat datang semester genap tahun ajaran 2009/2010. Dengan masuknya semester baru kita harapkan bangkitnya semangat baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang kita geluti. Namun apa mau dikata, semangat baru yang sedang diidamkan terbentur dengan bertumpuknya masalah lama di semester yang lalu. Satu yang paling menonjol adalah banyaknya siswa yang belum lulus dalam mata pelajaran yang kita pegang. Tentu selain mempersiapkan materi yang harus habis disampaikan kepada siswa di semester ini, kita juga harus mengulang materi yang semester lalu belum dituntaskan siswa.
Ketidaklulusan siswa bukan dikarenakan oleh ketidakmampuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Tetapi lebih kepada ketidakcukupan waktu bagi semua siswa untuk menuntaskannya. Denangan kata lain, kebelumlulusan siswa bukan dikarenakan "kebodohan" siswa, tetapi karena waktu yang dibatasi, sementara proses masih berlangsung. Dengan demikian, penyebab ketidaklulusan siswa bukan karena proses pembelajarannya, melainkan karena diterapkannya ulangan umum semester sebagai batas waktu. Singkatnya, ketidaklulusan bukan merupakan harga mati, melainkan nilai sementara yang jikamana proses dilanjutkan maka diharapkan semua siswa dapat menuntaskan kelulusannya semua.
Tak ada masalah dengan ini. Kecuali jika kita pertimbangkan kondisi psikologis siswa.
Dengan pernyataan tidak lulus, maka ada dua ekses psikologi yang sangat mungkin dialami siswa. Yang pertama siswa menjadi terlecut untuk memperbaiki prestasinya sehingga bisa mencapai kelulusan. Sementara kemungkinan kedua siswa justru menjadi "down" dengan hasil tersebut. Pada akhirnya siswa akan merasa belajarnya sia sia. Dan ini tentu berbahaya..
Nah, berkaitan dengan hal tersebut, maka di sinilah esensi dari konsep kurikulum berbasis kompetensi (KBK). KBK inilah yang kemudian ditransformasi menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Di dalam penerapan KBK, yang menjadi ciri khasnya adalah pemberian materi secara lebih fleksibel sehingga siswa mampu menuntaskan setiap kompetensinya sebelum beralih ke kompetensi lain. Dengan hal ini, maka perbedaan karakteristik siswa maupun pasilitas yang tersedia bisa lebih disesuaikan dengan proses pembelajaran yang dilakukan...
Pertanyaannya sekarang adalah, dengan KBK, masih relevankah diadakannya ulangan umum yang dilaksanakan serentak?
Minggu, 10 Januari 2010
Jumat, 08 Januari 2010
Bicara Pendidikan
Bicara tentang pendidikan tidak akan pernah ada habisnya, karena bicara tentang pendidikan sama seiring dengan perkembangan peradaban itu sendiri. Selama peradaban masih berlangsung, isu tentang pendidikan tidak akan pernah terhenti dikaji dan dibicarakan.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa mendatang.
Membicarakan pendidikan sama dengan membicarakan manusia sebagai subjek utamanya. Dan jika membicarakan manusia, maka semua generalisasi salah. Termasuk yang ini.
Dengan niat yang baik, mari kita bicarakan pendidikan dengan harapan masa depan yang lebih baik. Semoga...
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa mendatang.
Membicarakan pendidikan sama dengan membicarakan manusia sebagai subjek utamanya. Dan jika membicarakan manusia, maka semua generalisasi salah. Termasuk yang ini.
Dengan niat yang baik, mari kita bicarakan pendidikan dengan harapan masa depan yang lebih baik. Semoga...
Langganan:
Postingan (Atom)